Di
sebuah negeri terdapat sebuah istana bernama Nividia, hiduplah sepasang peri.
Mereka ialah Sam dan Nairy. Mereka dulu adalah sepasang sahabat yang akhirnya
saling jatuh cinta. Sam sangat mencintai Nairy, begitu pula sebaliknya dengan
Nairy. Tidak jauh dari Istana Nividia, terdapat hutan terlarang. Hutan tersebut
terkenal dengan kekuatan sihir yang sangat hebat. Mendengar berita tersebut
sepasang kekasih ini pergi ke hutan terlarang itu, mereka penasaran dan ingin
membuktikan seberapa hebat kekuatan sihir yang ada di dalam hutan terlarang
itu. Keesokan harinya mereka berdua memulai perjalanan mereka, cukup satu hari
untuk dapat sampai ketempat itu. Kedatangan mereka di sambut dengan keberadaan
sebuah pohon besar yang sudah terlihat sangat tua. Sejauh mata memandang tidak
ada sesuatu apapun yang terlihat mengerikan, semuanya terlihat sangat jauh
berbeda dari berita yang ada. Mereka sangat menikmati ketika berada di hutan
terlarang itu.
Malam pun tiba mereka memutuskan untuk
bermalam di hutan terlarang itu, lagi-lagi tak ada sesuatu yang aneh terjadi.
Mereka pun tertidur pulas. Pagi datang, sinar cahaya matahari yang terang dan
hangat membuat Nairy terbangun. Betapa terkejutnya ia melihat tubuh Sam yang
tidak tersadarkan diri sudah terlilit di pohon besar. Nairy mencoba menolong
Sam tapi semua usahanya sia-sia. Tiba-tiba terdengar suara keluar dari pohon
besar itu, “Tak akan aku biarkan, kau mengambil Sam dariku”. “Lepaskan Sam,
jangan sakiti ia” jerit Nairy sambil kembali mecoba melepaskan lilitan sulur
dari tubuh Sam. “Diam, semua usahamu itu sia-sia”. “Ayolah lepaskan Sam, ada
apa sebenarnya ini?” bujuk Nairy. “Kau jangan coba-coba merayuku, ya! Hahahaha…
akhirnya saat yang aku tunggu-tunggu tiba. Sebentar lagi kita seri Raja… Akan
kulakukan semua yang kau lakukan padaku kulakukan juga kepada anakmu ini,
hahahaha… ” kata pohon tua itu. “Apa maksudmu?” “Sudahlah sebaiknya kamu
kembali ketempat asalmu” geram pohon tua itu sambil menghempaskan tubuh Nairy. “Apa
yang harus kuperbuat, haruskah aku meninggalkan Sam sendirian untuk memanggil
pertolongan? Bagaimana ini?”, tanyanya dalam hati.
Nairy
pun memutuskan untuk meminta pertolongan, dengan berat hati ia harus meninggalkan
Sam yang malang sendirian. Dengan berlinangan air mata Nairy menceritakan
semuanya kepada Raja dan Ratu. Raja pun murka, ia meminta penjaga untuk mengurung
Nairy ke penjara bawah istana. Raja menganggap semua ini adalah kesalahan
Nairy. Rasa benci Raja selama ini kepada Nairy terlampiaskan. Sementara itu, Nairy masih tetap saja menanggis,
ia merasa bersalah. Tidak seharusnya mereka ke hutan terlarang itu. Ayah Nairy
memohon kepada Raja untuk dapat melepaskan Nairy dari penjara. Akhirnya
permintaan itu dikabulkan asal dengan satu syarat, bahwa Nairy tidak diizinkan
lagi untuk menemui Sam. Ayah Nairy ingin segera menikahi Nairy dengan seorang
peri laki-laki, yang masih merupakan anak dari temannya. Tapi Nairy menolaknya,
ia masih teringat dengan Sam, bayang-bayang wajah Sam selalu terlintas di benak
Nairy. “Apakah kau masih mengingatku, Sam. Haruskah aku melakukan semua itu agar
kau selamat?” katanya dalam hati. Dengan berat hati, akhirnya Nairy bersedia
untuk tunangan dulu dengan peri laki-laki pilihan ayahnya, sehari setelah hari
pertunangannya Nairy melihat peri laki-laki yang mirip sekali dengan Sam.
Nairy
menghampiri peri itu, dan benar itu adalah Sam yang sangat ia cintai. Nairy
langsung memeluk Sam dengan erat. “Sam, maafkan aku, karena kesalahanku
semuanya jadi begini” ucapnya. Tubuh Sam seketika menjadi kaku, ia merasakan
sesuatu yang berbeda dari pelukan Nairy, Sam merasa ada sesuatu yang aneh
diantara Sam dan Nairy, Sam merasakan kehangatan, bila ia berada dalam dekapan
Nairy. “Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan diriku?”, ucapnya dalam hati. Nairy
merasakan sesuatu berubah dari Sam, Sam yang yang ia kenal dulu berbeda sekali
dengan Sam yang sekarang. Dulu saat mereka pacaran Sam selalu membalas pelukan
Nairy sambil berkata “Aku cinta kamu, Nairy”. Menyadari perbedaan itu Nairy
segera melepaskan pelukannya dan pergi. Sahabat Nairy, Rachel memberi kabar,
bahwa Sam sedang dalam pengaruh sihir pohon tua itu. Hanya satu cara, Nairy
harus bisa mengambil ranting dari pohon tua itu, agar dapat menyadarkan Sam.
Nairy
pun kembali ke hutan terlarang dan berjuang mendapatkan ranting dari pohon tua
itu. Setelah Nairy mendapatkan ranting itu, Nairy segera memberi hasil dari
rebusan ranting itu kepada Sam. Awalnya Sam menolak pemberian Nairy, lagi-lagi
perasaan hangat itu tumbuh lagi dalam perasaan Sam, dan membuat Sam akhirnya menerima
tawaran Nairy. Dan keajaiban itu pun terjadi, Sam kembali mengingat semua
kenangan yang ia lalui bersama Nairy. “Selamat datang kembali cinta, aku dan
kamu ditakdirkan untuk bersatu” ucap Sam kepada Nairy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar